DISKUSI TOKOH : “IN MEMORIAM SOSOK DAN KEPEMIMPINAN PROF. H. ZAINI DAHLAN, MA”
Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan diskusi tokoh bertajuk “ In Memoriam Sosok dan Kepemimpinan Prof.H. Zaini Dahlan, MA”. Diskusi ini merupakan titik tolak dalam meneladani nilai nilai tokoh intelektual Islam. Dalam pengertian umum, Kepemimpinan merupakan kepribadian seseorang yang menyebabkan individu bahkan sekelompok orang mencontoh ataupun mengikutinya. Prof. H. Zaini Dahlan, MA adalah sosok cendekiawan dan ulama yang aktif menulis dan berdakwah, beliau juga aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan. Kepemimpinan dakwah Prof.H. Zaini Dahlan terbukti sukses, hal tersebut terbukti dari kepemimpinanya yang pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Sunan Kalijaga selama dua periode yakni 1976–1980 dan 1980–1983. Beliau juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Rektor UII selama dua periode, 1994 – 1998 dan 1998 – 2002. Prof. H. Zaini Dahlan berhasil dalam mentranformasikan nilai-nilai keIslaman ke dalam kebijakan saat memimpin. Pemikiran beliau tentang pendidikan menekankan kesesuaian antara perkataan (yang diajarkan) dengan tindakan (yang dilakukan) oleh para pendidik. Menurut beliau pendidikan Islam adalah sesuatu yang tidak sekedar agama saja, namun harus mencakup keseluruhan. Agama itu kehidupan yang harus komplit dalam segala segi apa pun. Sisi lain yang patut dicontoh dari sosok Zaini Dahlan yang dikenal sebagai pribadi bijak bertutur kata santun, teduh, ramah dan dermawan, dan kecintaannya pada kitab suci al-Quran.
Diskusi yang berlangsung secara daring ini mengundang Dr. Suyanto., S.Ag., M.S.I., M.Pd sebagai narasumber yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren UII, dahulu saat Prof. H. Zaini Dahlan menjadi rektor UII beliau merupakan penggagas pondok Pesantren UII. Dan juga mengundang Syaifulloh Yusuf, S.Pd.I., M.Pd.I sebagai narasumber yang dalam tesis beliau membahas kepemimpinan Prof. H. Zaini Dahlan dan kontibusinya dalam Pendidikan Islam. Kedua narasumber tersebut tentunya sudah mengenal dan bertemu secara langsung dengan Prof. H. Zaini Dahlan sehingga mampu untuk menarasikan sosok Prof.H.Zaini Dahlan, MA.
Pada sambutan yang disampaikan dalam diskusi tokoh “Rabu (16/6) itu, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag. selaku Wakil Rektor bidang kemahasiswaan, keagaaman dan alumni UII menyampaikan bahwa Prof. H. Zaini Dahlan adalah sosok yang sangat luar biasa, “saya bersaksi atas sosok beliau yang humble, sederhana, bersahaja, murah senyum dan tidak pernah marah, tingkat keilmuwan yang sungguh luar biasa itu lah yang saya saksikan, jelasnya”. Rohidin juga menyampaikan bahwa diskusi ini sangatlah perlu dan harus terus dikembangkan untuk meneladani tokoh intelektual Islam. Prof. H. Zaini Dahlan bukan hanya menjadi teladan dilingkungan eksternal, bahkan di lingkungan internal keluarganya, sosok Prof. H. Zaini Dahlan juga menjadi teladan terutama bagi anak-anaknya. Seperti halnya pernyataan yang disampaikan oleh Zakky Sulistiawan, M.Sc.,MMR.selaku anggota keluarga dari Prof. H. Zaini Dahlan, “ Beliau selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk senantiasa menjunjung tinggi keilmuan, beliau mencotohkan untuk belajar sepanjang hayat bahkan di umur tuanya, beliau bahkan mengetik satu persatu di mesin ketik untuk menuliskan karyanya yaitu “Al-Qur’an dan Terjemahan Artinya”, mengajarkan anaknya untuk menjadi pribadi yang rendah hati, dan mampu bermanfaat bagi orang lain. Bahkan bapak pernah memberi pesan kepada anak-anaknya “bekerjalah kamu pada posisimu karena sesungguhnya Allah juga bekerja juga dan engkau akan tahu hasilnya”, jelasnya.
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., Sp.OG selaku putra Prof. H. Zaini Dahlan dan juga menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada dalam pengantar sambutannnya beliau menuturkan bahwa diskusi tokoh ini merupakan apresiasi yang sangat luar biasa dalam meneladani tokoh intelektual keIslaman. Beliau masih merasakan ajaran yang secara rutin diberikan oleh Bapaknya yaitu Prof. H. Zaini Dahlan untuk senantiasa menuntut ilmu sesuai dengan pemikiran dan konteks keilmuan yang dimiliki anaknya, “bapak selalu mengajarkan kepada anakanya untuk mengalir saja, sesuai yang kita kehendaki jadi bapak tidak pernah memaksakan kepada anak-anaknya. Satu yang saya pegang, bapak selalu mengatakan menjadi guru itu berkawan dengan buku, buku adalah teman setia yang tidak mungkin menghianati dr belakang, berkawan dengan dengan buku itu tidak ada yang sifatnya merugikan pasti selalu menguntungkan, maka kita harus belajar sepanjang hayat, jangan merasa kita cukup, ilmu itu tidak ada batasnya. Namun ilmu yang diketahui manusia itu sangat sedikit, sesuai dalam Al-Qur’an suroh al-Isra’ ayat 85. Maka jangan menjadi manusia itu sudah mengetahui semuanya jangan sombong, sombong harus dikikis, ujarnya.
Disamping itu, Dr. Suyanto., S.Ag., M.S.I., M.Pd selaku narasumber, dalam materinya terkait “Jasa dan Bakti Prof. H. Zaini Dahlan, MA untuk Universitas Islam Indonesia” beliau menjelaskan bahwa Prof. H. Zaini Dahlan merupakan sosok yang sangat baik, adem, dan nasehat-nasehat dari Prof. H. Zaini Dahlan sangat merasuk dalam kehidupan bahkan beliau senantiasa memikirkan kepentingan umat. Suyanto juga menjelaskan pengabdian yang dilakukan Prof. H. Zaini Dahlan antara lain yaitu 1). Mengawal UII dengan “Al-Qur’an dan Terjemahan Artinya 2). Memimpin penerbitan Tafsir Al-Qur’an UII 3) Mewariskan Tafsir Al-Fatihah, Ar-Rahman, Al-Mulk, Ar-Rum, dan juga juz 30. Prof. H. Zaini Dahlan juga merupakan sosok yang menginisiasi berdirinya pondok pesantren UII, LAZIS UII, Pusat Studi Islam, Orientasi Nilai Dasar Islam, dan juga penguatan identitas nilai keIslaman lainnya di UII. Bahkan Dr. Suyanto., S.Ag., M.S.I., M.Pd selaku pengasuh Pondok Pesantren UII mencoba untuk menghidupkan apa yang sudah diwariskan oleh Prof. H. Zaini Dahlan untuk mengkaji tafsir karya beliau saat dipondok. Salah satu nasehat yang melekat salah satunya yaitu “Kullun Muyassarun Lima Khuliqo Lahu” bahwa setiap sesuatu akan dimudahkan sesuai tujuan diciptakan-Nya. Prof. H. Zaini Dahlan sudah mengabdikan dirinya dengan sangat baik dan menebarkan banyak manfaat untuk kepentingan umat.
Sedangkan menurut Syaifulloh Yusuf, S.Pd.I., M.Pd.I beliau menjelaskan bahwa dalam kepemimpinannya Prof. H. Zaini Dahlan memiliki gaya kepemimpinan yang karismatik-demokratis. Beliau memiliki gaya bicara dan nasehat-nasehat yang lembut dan sangat sejuk, tidak menggebu-gebu, pembawaannya kalem, tidak sombong, namun tidak minder, dan menjaga harmoni sosial. Sedangkan kontribusinya dalam Pendidikan Islam sangatlah luar biasa. Prof. H. Zaini Dahlan adalah sosok yang berdedikasi tinggi dan berjasa bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi Islam. Beliau memberikan pesan bahwa semua saspek harus dibenahi dalam pendidikan terutama aspek pendidikannya. Menjadi pendidik itu harus menjadi contoh, menjadi pendidik itu harus memiliki hati yang bersih sehingga tidak akan muncul rasa pamrih.
Begitulah sosok dan teladan dari tokoh intelektual Islam yaitu Prof. H. Zaini Dahlan, MA. Semoga dengan adanya diskusi tokoh ini kita semua mampu untuk mencontoh apa yang sudah beliau ajarkan, dan mampu menjadi manusia yang bermanfaat, dan sesuai dengan pesan beliau belajarlah sampai akhir hayat, karena Pendidikan itu sangat penting untuk membangun peradaban bangsa dan negara yang baik dan kaaffah.