Tabayyun dalam Bersosial Media dapat Meningkatkan Imunitas
Tabayyun dalam Bersosial Media dapat Meningkatkan Imunitas
oleh Ervin Yulianita
[email protected]
Saat ini telah memasuki era, dimana semua berkembang secara cepat, mulai dari informasi, budaya, pendidikan, dan ekonomi. Perkembangan ini didukung juga oleh teknologi informasi yang telah menyebabkan munculnya ruang publik baru yang disebut media sosial. Ruang publik online ini berbeda dengan ruang publik di dunia nyata. Masyarakat tidak lagi membutuhkan interaksi tatap muka, melainkan lebih mengekspresikan pikiran dan perasaannya di media sosial. Dari kebebasan berkespresi di dunia maya ini mengakibatkan banyak informasi yang pro dan kontra bahkan tersebar juga informasi palsu atau sering disebut dengan hoax.
Sebagai contoh nyata di masa pandemi, hampir seluruh warga dunia termasuk Indonesia, telah diuji oleh Allah SWT. Apalagi dengan meningkatnya kasus Covid-19, hampir seluruh media berisi informasi tentang penyakit ini. Di media sosial tersebar berita yang mengatakan bahwa beberapa orang menganggap Covid-19 adalah konspirasi. Bahkan ada yang menyebut Covid-19 itu bohong. Ada juga berita hoax terkait vaksinasi corona yang mengatakan bahwa vaksin dapat menyebabkan kematian. Berita hoax dapat tersebar di mana saja, misalnya di dalam kehidupan keseharian kita sendiri. Bisa saja ada orang yang tidak suka dengan kehidupan kita, kemudian orang yang tidak suka tersebut membuat status atau postingan di media sosial dan memberitakan hal buruk mengenai kita, sehingga akan berdampak negatif pada diri kita.
Pada kesempatan ini penulis mengajak masyarakat, pelajar, mahasiswa untuk lebih bijak dan ‘tabayyun’ dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial (medsos). Sebenarnya Al-Quran mengajarkan orang-orang untuk bersikap kritis, dan selektif dalam menerima informasi atau berita. Sikap kritis dan selektif inilah yang biasa disebut dengan tabayyun. Karena, menyebarkan informasi tanpa verifikasi dan klarifikasi adalah langkah yang tidak baik.
Perintah tabayyun ini semakin penting, ketika perpecahan antar umat beragama atau golongan terjadi disebabkan prasangka-prasangka yang ditimbulkan tanpa memverifikasi terlebih dahulu. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin meningkat pesat dan cepat. Melakukan tabayyun menjadi hal yang tepat untuk kondisi saat ini dalam mengatasi persoalan yang terjadi di era digital. Khususnya dalam pemanfaatan dalam menyebarkan informasi di media sosial, seperti facebook, whatsapp, instagram, line dan sebagainya. Pentingnya tabayyun merupakan sebuah proses apakah semua informasi yang kita terima benar atau hoax. Jangan asal forwarded, sebar ke berbagai media sosial tanpa melakukan tabayyun dahulu[1]. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat (49) : 6:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika orang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka periksalah supaya kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadannya, sehingga jadilah kalian menyesal atas apa yang telah kalian lakukan itu.”
Urgensi tabayyun merupakan akhlak yang penting dalam menyikapi informasi. Pentingnya tabayyun dapat diketahui melalui manfaat yang diperoleh ketika melakukannya dan bahaya yang akan menimpa ketika tidak melakukannya.
Tabayyun sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama kehidupan bermasyarakat. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh antara lain:
1) Menjaga tali silaturahmi;
2) Informasi yang diberikan valid;
3) Menjaga persahabatan;
4) Menyelamatkan diri dari salah paham;
5) Tidak menyabarkan berita hoax;
6) Menjaga lisan dari dosa;
7) Memberikan ketentraman pada jiwa;
8) Menghindar dari fitnah[2].
Sedangkan bahaya meninggalkan tabayyun itu dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain:
1) Menuduh orang baik dan bersih dengan dusta ;
2) Timbul kecemasan dan penyesalan;
3) Terjadinya kesalahfahaman bahkan pertumpahan darah[3].
Menjaga mentalitas tetap baik di masa pandemi dengan bertabayyun terhadap informasi di media sosial menjadi salah satu cara agar imunitas tubuh selalu prima.
Mari, sebagai umat muslim harus selalu melakukan tabayyun dalam segala hal.
Maraji’:
[1] https://kumparan.com/deni-darmawan-official/solusi-al-quran-menangkal-hoax-1uz6Cwv3UWm/full
[2] Ryana Twins, 2017, “8 Manfaat Tabayyun Untuk Kehidupan”, (Online), Tersedia: https://manfaat.co.id/manfaat-tabayyun (15 April 2018).
[3] Dina Nasicha, “Makna Tabayyun Dalam Al-Qur’an (Studi Perbandingan Antara Tafsir Al-Muyassar dan Tafsir Al-Mishbah)”, Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2016, hal. 22.